a. Pengertian Media Pembelajaran
Media
berasal dari kata “medium” yang artinya perantara. Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ilmu
dari guru ke peserta didik.
Media
pembelajaran yang baik harus mampu memberikan stimulus teradap siswa, umpan
balik dan mampu memotivasi siswa untuk
belajar. Sebuah media harus mampu membangkitkan kampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa, oleh sebab itu hendaknya media pembelajaran terdiri dari
tiga elemen yaitu suara, gambar dan text. Kolaborasi antara elemen tersebut
akan mampu mempu mendorong semangat belajar siswa, meningkatkan ketertarikan
siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berikut
ini adalah pendapat para ahli komunikasi dan ahli bahasa tentang
pengetian media.
1.
Gerlach
dan Ely ( dalam Ibrahim, 1982:3) media adalah material, atau kejadian
yang dapat menciptakan kondisi
sehingga memungkinkan siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian
meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah
2.
Degeng, 1989:142. Media adalah
komponen strategi
penyampaian yang dapat dimuati pesan
yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berpa alat, bahan, dan orang.
3.
Sadiman, dkk, 2002:6. Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalukan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses
belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efisien sesuai dengan
yang diharapkan.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat
penulis mengambil kesimpulan, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan
baik itu berupa material, strategi, metode, alat dan orang sehingga dapat
merangsang pemikiran, perasaan dan
perhatian guna tercapainya tujuan
pembelajaran yaitu pemerolehan
pengetahuan dan keterampilan bagi siswa.
b. Macam-macam media pembelajaran
Menurut (Djamarah, 2002;140) menggolongkan media
pembelajaran menjadi tiga yaitu :
1.
Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja
seperti radio, kaset rekorder.
2.
Media Visual adalah media
yang hanya mengandalkan media penglihatan karena hanya menampilkan
gambar diam seperti film bingkai, lukisan, foto atau gambar.
3.
Media
Audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik.
Sedangkan menurut Sadiman, 2008:28) membagi media
pembelajaran menjadi 3 golongan kelompok besar :
1.
Media Grafis termasuk media visual seperti
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan
globe.
2.
Media Audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Seperti radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium
bahasa.
3.
Media Proyeksi Diam seperti film bingkai
(slide), film rangkai (film strip), media transparan, film, televisi,
video.
Dari pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa media terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu :
1.
Media berbasis audio
Media
audio yaitu media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh panca indra pendengaran. Pesan-pesan
yang disampaikan dibuat dalam bentuk suara-suara, sound, music ataupu
kata-kata.
Media
audio ini didisain khusus dengan mengandalkan kemampuan audio dalam penyampaian
materi pembelajaran, media pembelajaran ini mengandalkan fungsi indera
pendengaran, contoh media seperti ini adalah tape rekorder.
2.
Media berbasis visual
Media
visual menyajikan informasi, ide
gagasan, penyajian kata-kata symbol dan
gambar secara visual. Biasanya mengandalkan indra penglihatan, sehingga media
visual ini lebih mengarah pada tampilan yang disajikan dengan gambar visual dan
perpaduan warna. Media visual ini dapat berupa grafik, diagram, bagan, poster,
papan flannel dan bulletin board.
3.
Media berbasis audiovisual
Merupakan
perpaduan antara media audio dan media
visual yang dikombinasikan dalam
penyajiannya. Contoh media audiovisual adalah televise, selain dapat dilihat
televise juga menyamapaikan pesanya
melalui suara.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi, media pembelajaran dikembangkan dengan adanya
interaksi antara pemakai dengan media yang disebut dengan media interaktif. Media interaktif memungkinkan interaksi antara siswa dengan
media itu sendiri, siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja
tetapi dalam berinteraksi langsung dengan media melalui tombol-tombol yang
disajikan. Penyajian media interaktif ini dapat melalui personal computer,
tablet bahkan handphoe pintar.
2. Multimedia Pembelajaran
a. Pengertian Mulitimedia Pembelajaran
Interaktif
Multimedia
interaktif mengintegrasikan komponen – komponen seperti video, teks, grafik,
audio dan animasi sehingga mampu mempu menciptakan kesan yang lebih nyata
dibanding media lainnya. Multimedia interaktif merupakan media yang bersifat
dua arah, terjadi interaksi antara aplikasi dan pengguna dengan tersedianya
konten-konten seperti tombol yang dapat dieksekusi oleh pengguna, ditambah lagi
dengan adanya simulasi-simulasi yang membutuhkan keterlibatan pengguna sehingga
didapatkan pengalaman nyata seorlah – olah pengguna berada disuatu tempat yang
sebenarnya.
Pengajaran dan
pembelajaran yang interaktif
akan menggalakkan komunikasi
aktif antara siswa dan pendidik. Cecep
Kustandi dan Bambang Sutjipto (2013: 68)
menyebutkan “multimedia diarahkan pada komputer
yang dalam perkembangannya sangat pesat dan membantu dalam dunia
pendidikan”. Menurut Riyana (Rayandra Asyhar, 2012: 29) “melalui media suatu
proses pembelajaran
dapat lebih
menarik dan menyenangkan
(joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan
terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik”.
Multimedia
pembelajaran interaktif merupakan media yang menggabungkan setidaknya dua
unsure misalya unsur audio dan video dan mempu memberikan respon terhadap
pengguna melalui konten-koten yang dapat dieksekusi oleh pengguna.
b. Karakteristik Multimedia
Pembelajaran Interaktif
Pemilihan dan
penggunaan multimedia
interaktif dalam proses pembelajaran harus memperhatikan berbagai
karakteristik komponen, seperti:
tujuan, materi strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Adapun karakteristik
multimedia pembelajaran sebagaimana
yang disebutkan Daryanto (2013:
53) sebagai berikut:
1.
Memiliki
lebih dari satu media
yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual.
2.
Bersifat
interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna.
3.
Bersifat mandiri, dalam pengertian
memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sedemikian rupa
sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Lebih lanjut
Deni Darmawan (2012:
55) juga menyebutkan karakteristik pembelajaran
multimedia sebagai berikut:
a.
Berisi konten materi yang representative
dalam bentuk visual, audio, audiovisual.
b.
Beragam media komunikasi dalam
penggunaannya.
c.
Memiliki kekuatan bahasa warna, dan
bahasa resolusi objek.
d.
Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.
e.
Respons pembelajaran dan penguatan
bervariasi.
f.
Mengembangkan prinsip
self evaluation dalam
mengukur
g.
proses dan hasil belajarnya.
h.
Dapat digunakan secara klasikal atau
individual.
i.
Dapat digunakan offline atau online.
Format
multimedia pembelajaran interaktif dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu :
a.
Model Drill
Model
drill merupakan pembelajaran berbantu computer yang bertujuan untuk memberikan
pengalaman-pengalaman beljar pada siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal
untuk menguji siswa melalui kecepatan
penyelesaiaan soal-soal latihan yang disediakan oleh program.
b.
Model Tutorial
Model
tutorial adalah pembelajaran berbasis computer dimana siswa dikondisikan untuk
mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi
dan latihan soal.
c.
Model simulasi
Model
simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit malaui tiruan-tiruan yang mendekati
bantuk sebenarnya.
d.
Model Games
Medel
games adalah model pembelajaran berbasis computer dengan menggunakan format permainan yang bertujuan untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang
memberikan fasilitas berlajar
untuk menambahkan kemampuan siswa.
3. Mobile Learning
Sebelum perkembangan teknologi di bidang computer bahan ajar dan media pembelajaran bersifat printed material, atau diprint seperti buku, LKS, makalah, buklet, semuanya menggunakan bahan cetak tidak terkecuali dalam bentuk presentasi presentasi menggunakan gambar disajikan dalam bentuk media cetak.
Sebelum perkembangan teknologi di bidang computer bahan ajar dan media pembelajaran bersifat printed material, atau diprint seperti buku, LKS, makalah, buklet, semuanya menggunakan bahan cetak tidak terkecuali dalam bentuk presentasi presentasi menggunakan gambar disajikan dalam bentuk media cetak.
Seiring
berkembangnya teknologi dalam pembelajaran media media cetak bisa di gantikan
keberadaannya media elektronik seperti e-book yang dapat disimpan dalam CD-DVD,
Flasdish bahkan dapat disimpan secara online. Media pembelajaran juga tersedia
dalam bentuk mobile, belajar dimana saja
dapat diakses dengan mudah hanya dengan perangkat mobile seperti handphone dan tablet.
Keberadaan
perangkat perangkat mobile ini bisa menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran yang praktis, efek negative dari keberadaan
perangkat perangkat ini harus diubah menjadi efek positif dalam membangun
keilmuan peserta didik. Sehingga diharapkan nantinya pihak terkait di sebuah
satuan pendidikan tidak lagi melarang siswa untuk membawa handphone ke sekolah,
justru diharapkan nantinya siswa di anjurkan atau diharuskan untuk membawa
perangkat mobile ini kesekolah.
Mobile
learning adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan perangkat teknologi
mobile. Pembelajaran dengan mobile
learning tidak terbatas oleh ruang dan
waktu, pembelajaran dapat dilakukan diman saja dan kapan saja.
Mengutip
dari laman UNESCO “Mobile learning
involves the use of mobile technology, either alone or in combination with
other information and communication technology (ICT), to enable learning
anytime and anywhere. Learning can unfold in a variety of ways: people can use
mobile devices to access educational resources, connect with others, or create
content, both inside and outside classrooms. Mobile learning also encompasses
efforts to support broad educational goals such as the effective administration
of school systems and improved communication between schools and families”.
Pembelajaran mobile learning melibatkan teknologi mobile baik sendiri ataupun merupakan kombinasi dari tekologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan pembelajaran kapan saja dan dimana saja dapat dilakukan, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pembelajarna dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile untuk dapat mengakses sumber daya pedidikan dan terhubungan dengan orang lain serta berinteraksi dengan sesama pembelajar atau dengan pemateri.
Pembelajaran dengan
mobile learning ini dapat membuka sekat ruang dan waktu, melalui perangkat mobile kita dapat belajar kepada orang yang berada
dibagian belahan bumi mana saja tanpa harus bertatap muka langsung. Dengan perangkat mobile ini dimungkinkan
orang diindonesia dapat belajar pada orang di Amerika dengan bertatap muka
melalui internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar