SELAMAT DATANG DI BLOG SIGURUINOVATIF BLOG AS LEARNING MEDIA, TEMPAT BELAJAR MATEMATIKA, COMPUTER DAN SAINS

Selasa, 16 Januari 2018

Media Dalam Pembelajaran

1.      Media Pembelajaran
a.      Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari kata “medium” yang artinya perantara. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ilmu dari guru ke peserta didik.
Media pembelajaran yang baik harus mampu memberikan stimulus teradap siswa, umpan balik dan mampu memotivasi  siswa untuk belajar. Sebuah media harus mampu membangkitkan kampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, oleh sebab itu hendaknya media pembelajaran terdiri dari tiga elemen yaitu suara, gambar dan text. Kolaborasi antara elemen tersebut akan mampu mempu mendorong semangat belajar siswa, meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berikut ini adalah  pendapat para ahli  komunikasi dan ahli bahasa  tentang  pengetian media.
1.      Gerlach  dan Ely ( dalam Ibrahim, 1982:3) media adalah material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi  sehingga  memungkinkan siswa  dalam memperoleh pengetahuan,  keterampilan, dan sikap  yang baru, dalam  pengertian  meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah
2.      Degeng, 1989:142. Media  adalah  komponen strategi  penyampaian  yang dapat  dimuati pesan  yang akan  disampaikan  kepada pembelajar bisa berpa  alat, bahan, dan orang.
3.      Sadiman, dkk, 2002:6. Media adalah  segala sesuatu  yang  dapat digunakan  untuk menyalukan  pesan dan pengirim pesan kepada  penerima pesan,  sehingga dapat  merangsang pikiran, perasaan, perhatian  dan minat serta perhatian siswa  sedemikian rupa, sehingga  proses  belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat penulis mengambil kesimpulan, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan baik itu berupa material, strategi, metode, alat dan orang sehingga dapat merangsang  pemikiran, perasaan dan perhatian guna tercapainya  tujuan pembelajaran yaitu pemerolehan  pengetahuan dan keterampilan bagi siswa.
b.      Macam-macam media pembelajaran
Menurut  (Djamarah, 2002;140) menggolongkan media pembelajaran menjadi tiga yaitu :
1.      Media auditif yaitu  media yang mengandalkan kemampuan suara saja seperti radio, kaset rekorder.
2.      Media Visual adalah  media  yang hanya mengandalkan media penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film bingkai, lukisan, foto atau gambar.
3.      Media   Audiovisual  adalah media yang mempunyai  unsur suara dan gambar. Jenis media ini mempunyai  kemampuan yang lebih baik.
Sedangkan menurut Sadiman, 2008:28) membagi media pembelajaran menjadi 3 golongan kelompok besar :
1.      Media Grafis termasuk media visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe.
2.      Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium bahasa.
3.      Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai (film strip), media transparan, film, televisi,  video.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu :
1.      Media berbasis audio
Media audio yaitu media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima  oleh panca indra pendengaran. Pesan-pesan yang disampaikan dibuat dalam bentuk suara-suara, sound, music ataupu kata-kata.
Media audio ini didisain khusus dengan mengandalkan kemampuan audio dalam penyampaian materi pembelajaran, media pembelajaran ini mengandalkan fungsi indera pendengaran, contoh media seperti ini adalah tape rekorder.
2.      Media berbasis visual
Media visual menyajikan  informasi, ide gagasan,  penyajian kata-kata symbol dan gambar secara visual. Biasanya mengandalkan indra penglihatan, sehingga media visual ini lebih mengarah pada tampilan yang disajikan dengan gambar visual dan perpaduan warna. Media visual ini dapat berupa grafik, diagram, bagan, poster, papan flannel dan bulletin board.
3.      Media berbasis audiovisual
Merupakan perpaduan antara  media audio dan media visual yang  dikombinasikan dalam penyajiannya. Contoh media audiovisual adalah televise, selain dapat dilihat televise juga  menyamapaikan pesanya melalui suara.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, media pembelajaran dikembangkan dengan adanya interaksi antara pemakai dengan media yang disebut dengan media interaktif.  Media interaktif memungkinkan  interaksi antara  siswa dengan  media itu sendiri, siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja tetapi dalam berinteraksi langsung dengan media melalui tombol-tombol yang disajikan. Penyajian media interaktif ini dapat melalui personal computer, tablet bahkan handphoe pintar.

2.      Multimedia Pembelajaran
a.      Pengertian Mulitimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia interaktif mengintegrasikan komponen – komponen seperti video, teks, grafik, audio dan animasi sehingga mampu mempu menciptakan kesan yang lebih nyata dibanding media lainnya. Multimedia interaktif merupakan media yang bersifat dua arah, terjadi interaksi antara aplikasi dan pengguna dengan tersedianya konten-konten seperti tombol yang dapat dieksekusi oleh pengguna, ditambah lagi dengan adanya simulasi-simulasi yang membutuhkan keterlibatan pengguna sehingga didapatkan pengalaman nyata seorlah – olah pengguna berada disuatu tempat yang sebenarnya.
Pengajaran  dan  pembelajaran  yang  interaktif  akan  menggalakkan komunikasi aktif antara siswa dan pendidik.  Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto  (2013: 68) menyebutkan “multimedia diarahkan pada komputer  yang dalam perkembangannya sangat pesat dan membantu dalam dunia pendidikan”. Menurut Riyana (Rayandra Asyhar, 2012: 29) “melalui media suatu proses pembelajaran
dapat  lebih  menarik  dan  menyenangkan  (joyfull  learning),  misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik”.
Multimedia pembelajaran interaktif merupakan media yang menggabungkan setidaknya dua unsure misalya unsur audio dan video dan mempu memberikan respon terhadap pengguna melalui konten-koten yang dapat dieksekusi oleh pengguna.
b.      Karakteristik Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pemilihan  dan  penggunaan multimedia  interaktif  dalam  proses pembelajaran  harus memperhatikan  berbagai  karakteristik  komponen, seperti: tujuan, materi strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Adapun karakteristik multimedia  pembelajaran  sebagaimana  yang  disebutkan Daryanto (2013: 53) sebagai berikut:
1.      Memiliki  lebih  dari  satu media  yang  konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 
2.      Bersifat  interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
3.      Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan  isi  sedemikian  rupa  sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Lebih  lanjut  Deni  Darmawan  (2012:  55)  juga  menyebutkan karakteristik pembelajaran multimedia sebagai berikut:
a.       Berisi konten materi yang representative dalam bentuk visual, audio, audiovisual. 
b.      Beragam media komunikasi dalam penggunaannya.
c.       Memiliki kekuatan bahasa warna, dan bahasa resolusi objek.  
d.      Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.
e.       Respons pembelajaran dan penguatan bervariasi.
f.       Mengembangkan  prinsip  self  evaluation  dalam  mengukur
g.      proses dan hasil belajarnya.
h.      Dapat digunakan secara klasikal atau individual.
i.        Dapat digunakan offline atau online.


Format multimedia pembelajaran interaktif dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu :
a.       Model Drill
Model drill merupakan pembelajaran berbantu computer yang bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman beljar pada siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji  siswa melalui kecepatan penyelesaiaan soal-soal latihan yang disediakan oleh program.
b.      Model Tutorial
Model tutorial adalah pembelajaran berbasis computer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti  alur pembelajaran  yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal.
c.       Model simulasi
Model simulasi merupakan  salah satu strategi  pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit malaui tiruan-tiruan yang mendekati bantuk sebenarnya.
d.      Model Games
Medel games adalah model  pembelajaran  berbasis computer  dengan menggunakan format  permainan yang bertujuan untuk  menyediakan suasana  atau lingkungan  yang  memberikan fasilitas  berlajar untuk   menambahkan kemampuan  siswa.

3.      Mobile Learning
     Sebelum perkembangan teknologi di bidang computer bahan ajar dan media pembelajaran bersifat printed material, atau diprint seperti buku, LKS, makalah, buklet, semuanya menggunakan bahan cetak tidak terkecuali dalam bentuk presentasi presentasi menggunakan gambar disajikan dalam bentuk media cetak.
 Seiring berkembangnya teknologi dalam pembelajaran media media cetak bisa di gantikan keberadaannya media elektronik seperti e-book yang dapat disimpan dalam CD-DVD, Flasdish bahkan dapat disimpan secara online. Media pembelajaran juga tersedia dalam bentuk  mobile, belajar dimana saja dapat diakses dengan mudah hanya dengan perangkat mobile seperti  handphone dan tablet. 
Keberadaan perangkat perangkat mobile ini bisa menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang praktis, efek negative dari keberadaan perangkat perangkat ini harus diubah menjadi efek positif dalam membangun keilmuan peserta didik. Sehingga diharapkan nantinya pihak terkait di sebuah satuan pendidikan tidak lagi melarang siswa untuk membawa handphone ke sekolah, justru diharapkan nantinya siswa di anjurkan atau diharuskan untuk membawa perangkat mobile ini kesekolah. 
Mobile learning adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan perangkat teknologi mobile.  Pembelajaran dengan mobile learning  tidak terbatas oleh ruang dan waktu, pembelajaran dapat dilakukan diman saja dan kapan saja.
Mengutip dari laman UNESCO “Mobile learning involves the use of mobile technology, either alone or in combination with other information and communication technology (ICT), to enable learning anytime and anywhere. Learning can unfold in a variety of ways: people can use mobile devices to access educational resources, connect with others, or create content, both inside and outside classrooms. Mobile learning also encompasses efforts to support broad educational goals such as the effective administration of school systems and improved communication between schools and families”.
Pembelajaran  mobile learning melibatkan  teknologi mobile baik sendiri ataupun merupakan kombinasi dari  tekologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan pembelajaran kapan saja  dan dimana saja dapat dilakukan, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pembelajarna dapat dilakukan dengan menggunakan  perangkat mobile untuk dapat mengakses sumber daya pedidikan dan terhubungan dengan orang lain serta berinteraksi dengan sesama pembelajar atau dengan pemateri.
Pembelajaran dengan mobile learning ini dapat membuka sekat ruang dan waktu, melalui  perangkat mobile   kita dapat belajar kepada orang yang berada dibagian belahan bumi mana saja tanpa harus bertatap muka langsung.  Dengan perangkat mobile ini dimungkinkan orang diindonesia dapat belajar pada orang di Amerika dengan bertatap muka melalui internet
Readmore → Media Dalam Pembelajaran

Senin, 15 Januari 2018

SUMBER BELAJAR DAN BAHAN AJAR


Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua hal  mirip tetapi tidak sama, untuk dapat membedakan antara keduanya tentu kita harus tau dulu pengertian dari keduanya. Bahan ajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai pedoman atau pegangan  untuk mengajar sedangkan sumber belajar adalah orang yang dapat dijadikan  tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan.
1.      Sumber Belajar
AECT (Associaton Of Eductional Communication and Teknology) member sumber belajar menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Resources by design ( sumber belajar yang  dirancang ) seperti buku paket, LKS, modul, petunjuk praktikum dan lain-lain
  2. Resources by utilization (sumber belajar yang dimanfaatkan) contoh : museum, kebun binatang, pasar, bank, dan lain-lain.
Berdasarkan bentuknya  sumber belajar dapat dibedakan menjadi :

  • Tempat atau lingkungan  alam sekitar  disini  adalah  dimana saja orang bisa melaukan proses belajar atau perubahan tingkah laku  contoh perpustakaan, museum, sungai, pasar, gunung dan lain-lain
  • Benda adalah  segala benda yang memungkinkan  terjadinya perubahan  tingkah laku bagi peserta  didik maka benda tersebut  dikategorikan sebagai sumber belajar
  • Orang adalah siapa saja  yang memiliki keahlian dan kemampuan tertentu dimana peserta didik dapat bealajar sesuatu.
  • Buku adalah segala macam buku yang dapat dibaca secara mendiri oleh peserta didik
  • Peristiwa  dan fakta  yang sedang terjadi contohnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana dan lain-lain
Berdasarkan jenisnya sumber belajar dibedakan menjadi 6 jenis yaitu :

  •  Pesan (message) yaitu semua informasi yang diteruskan oleh sumber  lain dalam bentuk ide, data, fakta, kata dan lain-lain
  • Manusia yakni orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji atau penyalur informasi
  • Bahan adalah sesuatu yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat
  •  Peralatan atau sering disebut  perangkat penyampai pesan yang terdapat didalam software contoh ; proyektor
  • Teknik dan metode yaitu  prosedur atau acuan yang  dipersiapkan untuk menggunakan bahan, alat,dan lingkungan guna menyampaikan pesan.
  •  Lingkungan yaitu situasi orang  yang menerima pesan,bisa lingkungan fisik maupun nonfisik
(Sudjana dan Rivai, 1989:79-80; Yusuf, 2010:250-251)
2.      Bahan Ajar
Bahan ajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Bedasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya bahan ajar dibedakan  menjadi empat macam yaitu bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar dan bahan ajar interaktif
·         Bahan ajar cetak yaitu sejumlah bahan yang  disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi
·         Bahan ajar dengar atau audio yaitu  semua system yang menggunakan sinyal  radio secara langsung yang mainkan atau didengarkan  oleh seorang atau kelompok orang.
·         Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) adalah segala sesuatu yang memungkinkan  sinyal audio dapat dikombinasi dengan gambar bergerak secara sekuensial
·         Bahan ajar interaktif  adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik,gambar, animasi dan video) yang oleh penggunannya dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan  suatu perintah dan/atau perlilaku alamidari suatu presentasi.

Bahan ajar menurut cara kerjanya
Menurut cara kerjanya bahan ajar dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu bahan yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar  computer.
Bahan ajar menurut sifatnya
Bahan ajar menurut sifatnya  dibedakan menjadi 4 macam yaitu 
·         Bahan ajar bebasis cetak misalnya buku, pamphlet
·         Bahan ajar yang berbasis  teknologi misalnya  audio cassette, siaran radio,  slide, film
·         Bahan ajar yang digunakan  untuk praktik atau proyek misalnya  kits sains
·         Bahan ajar yang dibutuhkan utuk keperluan interaksi manusia misalnya telepon, band phone,video confencing.

Isi dari sebuah bahan ajar secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
1.      Pengetahuan
Pengetahuan meliputi  fakta, konsep, prinsip dan  prosedur. Fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lembang nama tempat, nama orang. Konsep adalah segala hal yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, cirri khusus, ini dan sebagainya. Prinsip adalah hal-hal utama, pokok dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, teorema dan lain-lain. Prosedur adalah  langkah-langkah  sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu system.
2.      Keterampilan
Keterampilan adalah materi atau bahan pembelajaran yang berhubungan dengan, antara lain kamampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan dan teknik kerja.
3.      Sikap
Bahan ajar ini adalah bahan ajar yang berkenaan dengan sikap ilmiah yaitu  nilai-nilai kebersmaan, nilai kejujuran, nilai kasih sayang, nilai tolong-menolong, nilai semangat atau minat belajar, nilai semangat kerja dan bersedia menerima pendapat orang lain.
Langkah – langkah Pokok Pembuatan bahan ajar
Agar bahan ajar yang kita buat dapat berguna sebagai mana mestinya sesuai dengan tujuan maka dalam penyusunan bahan ajar kita harus memperhatikan berbagai hal, kita mesti tahu tahap-tahap penting dalam penyusunan bahan ajar. Adapun langkah-langkah pokok dalam penyusunan bahan ajar yaitu analisis kebutuhan bahan ajar, penyusunan peta bahan ajar dan membuat bahan ajar.
v  Analisis Kebutuhan  Bahan Ajar
Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyusun bahan ajar, pada langkah pertama ini ada 3 tahap yang herus dilakukan yaitu menganalisis kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis dan judul bahan ajar.

  • Menganalisis kuirkulum, langkah pertama ini dilakukan untuk menentukan kompetensi-kompetensi yang memerlukan bahan ajar. Hal – hal yang harus dipelajari dalam analisis kurikulum ini adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian, materi pokok dan pengalaman belajar.
  •  Analisis sumber belajar. Analisis sumber belajar yaitu menginventarisasi ketersediaan  sumber belajar yang dikatikan dengan kebutuhan. Analisis kebutuhan ini berdasarkan kriteri seperti  ketersediaan, kesesuaian dan kemudahan dalam  memanfaatkannya.
  • Memilihan dan mentukan bahan ajar, Langkah ketiga ini bertujuan untuk memenuhi kriteri bahwa bahan ajar harus menari dan dapat  membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Dalam pemilihan bahan ajar ini  ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu prinsip relevansi, konsistensi,dan kecukupan.
v  Memahami Kriteri Pemilihan Sumber Belajar
Agar bahan ajar yang kita buat dapat berfungsi dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran ada beberapa  kriteri yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber berlajar yaitu ;

  1. Kriteria umum yang meliputi ekonomis artinya sumber belajar tidak mahal, praktis dan sederhana, mudah dimengerti dan flesibel
  2. Kriteri khusus
Ø  Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar
Ø  Sumber belajar untuk pengajaran.
Ø  Sumber belajar untuk penelitian maksdnya sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secarateliti dan sebaliknya
Ø  Sumber belajar untuk memcahkan masalah, sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat mengasi problem belajarpeserta didik
Ø  Sumber belajaruntuk presentasi maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode atau strategi penyampaian pesan
v  Penyusunan peta bahan ajar
Setelah analisis kebutuhan dan memiliha sumber belajar, langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan terhadap kebutuhan bahan ajar yang kita butuhkan dalam satu semester.  Ada 3 kegunaan dalam melakukan  penyususunan peta kebutuhan bahan ajar yakni mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis,  mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar dan menentukan sifat dari bahan ajar (Diknas, 2004).
File sumber :  Prastowi, andi. 2011. Panduan Kreatif  Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVA Press. Jogjakarta.



Readmore → SUMBER BELAJAR DAN BAHAN AJAR

Kamis, 04 Januari 2018

Membuat Buku Digital Interaktif


Pembelajaran adalah upaya sadar untuk merubah  sesorang dari tidak bisa menjadi bisa, Kegiatan pembelajaran dikelas harus mampu mengembangkan tiga aspek yaitu kognitif siswa, psikomotorik dan afektif siswa. Kegiatan pembelajaran dikelas  memerlukan metode, strategi, media dan bahan ajar sebagai penunjang agar tujuan yang telah  ditetapkan  dapat tercapai.  Guru harus mendisain  pembelajaran semenarik mungkin salah satunya dengan menggunakan bahan ajar yang  menarik pula, namun yang menjadi pertanyaan mampukah guru menyediakan bahan ajar yang  menarik bagi siswanya?
Di era globalisasi ini dimana perkembangan teknologi sudah kian  canggih, setiap Negara  mau tidak mau harus berselancar untuk memajukan pendidikannya, namun apabila tidak dibarengi dengan sumber daya manusia  yang  mengelola pendidikan itu sendiri maka pendidikan akan dinegara tersebut akan jauh ketinggalan. Pendidik sebagi garda  terdepan yang  berinteraksi langsung dengan siswa harus melek teknologi karena mau tidak mau guru harus mampu membuat  bahan ajar yang  berbasis teknologi. Guru tidak boleh kalah dengan siswa dalam penggunaan teknologi , jangan sampai siswa lebih dulu tau informasi dari pada guru.
Anak zaman sekarang adalah generasi  yang hidup pada era teknologi yang didukung oleh berkembang pesatnya perangkat-perangkat mobile seperti  handphone, tablet, iphone dll.  Sebagian besar anak sudah bisa menggunakan perangkat – perangkat tersebut walau hanya  sebatas untuk bermain game, penggunaan perangkat-perangkat mobile masih dipandang banyak sisi negatifnya oleh sebab itu kita harus merubah paradigma tersebut menjadi  sesuatu yang positif melalui pemanfaat perangkat mobile untuk kepentingan pembelajaran.
Buku digital interaktif. Apasih buku digital interaktif itu? Secara sederhana, ebook atau electronical book atau buku digital dapat diartikan sebagai versi elektronik dari buku. Buku digital merupakan buku yang dipublikasikan dalam bentuk digital dan biasanya berisikan teks dan gambar. Ebook bisa diakses dan dibaca menggunakan perangkat komputertablet, maupun smarphone.
Materi pada Buku teks biasanya berupa  teks dan gambar saja, berbeda dengan  buku digital interaktif, materi disajikan dalam bentuk teks, gambar, audio, video dan animasi, dan yang paling penting adalah interaktifitasnya dimana  pembaca dapat berinteraksi dengan buku melalui sentuhan-sentuhan tombol.
Saat ini banyak aplikasi yang dapat  digunakan untuk membuat ebook atau buku  digital interaktif dan file yang dihasilkan pun tidak hanya  berbentuk pdf, akan tetapi bisa dalam format apk, EPUB dll. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat  buku digital interatif diantaranya :

1.      Adobe Publishing Solustion

Aplikasi ini dapat memproduksi berbagai  layout buku berformat epub. Adobe digital publishing solustion ini dapat membuat  layout buku yang begitu komplek dan responsive sehingga dapat dibaca dilaptop, tablet, notebook bahkan perangkat smartphone.
2.      Adobe Flash CS
Adobe Flash merupakan pengembangan dari  macromedia flash yang diakusi oleh adobe.inc. adobe  flash menyediakan fiture-fiture untuk membangun animasi yang interaktif. Hasil dari adobe flash ini dapat  di simpan dalam bentuk apk sehingga dapat  diinstal  diperangkat mobile  seperti tablet atau smartphone.
3.      Apple Ibook Author
Jika anda adalah seorang penggemar produk-produk Apple dan ingin membuat dokumen dengan format epub menggunakan komputer atau laptop Mac Anda, iBook adalah teman terbaik bagi Anda. Aplikasi gratis pembuat epub ini dapat digunakan untuk membuat file epub untuk perangkat iPads dan sejenisnya.
4.      Adobe indesign
Adobe indesign adalah porgram standar yang paling banyak digunakan untuk membuat layout buku maupun layout majalah. Aplikasi ini sejatinya menggantikan software layout pendahulunya, yakni Adobe Pagemaker. Versi terbaru dari software desain grafis ini, yakni Adobe Indesign CC telah memiliki kemampuan untuk memproduksi ebook dalam format epub.
Anda penasaran bagaiman cara membuat buku digital interaktif dengan menggunakan  aplikasi-aplikasi diatas? Yukkk ikuti tutorial lengkapnya disini
TokoFile.com


Readmore → Membuat Buku Digital Interaktif